Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

personal journalism : pengalaman dasar jurnalistik

semester tiga,saya ambil kelas yang berbeda dengan teman politik.saya ambil kelas dasar jurnalistik walaupun saya bukan anak komunikasi. mengikuti kelas dasar jurnalistik bersama teman - teman komunikasi,sangat menarik menurut saya. disaat teman - teman politik bersantai,saya dan folks harus membuat berita rutin setiap minggu.pembelajaran dalam kelas dasar jurnalistik tidak melulu di dalam kelas dan berkelit dengan teori,melainkan lebih pada praktek.saya merasa seperti wartawan yang sesungguhnya ketika mewawancarai narasumber. saya juga banyak mendapatkan teman baru dan pengetahuan baru mengenai dunia jurnalistik. pengalaman tentang bagaimana membuat berita koran, berita radio dan mungkin berita TV untuk tugas selanjutnya. kelompok 8 kelas B  Reyhansyah Riznanda - 071115075 Chusnul Cholimmah - 071113025 Beny Adam Abdurochman - 071115062 Lukman Hakim F - 071115097 Mehida Nur R.P - 071115053 Aschila Alamudi - 071115091

Curhatan Anak Kos : Edisi Lukman Yang Malang

   Hi guys. Gue balik lagi dengan cerita-cerita gue yang super banget. Super nggak penting maksudnya. Tapi nggak masalah bagi gue, ini blog gue, gue bayar internet pakai duit bokap gue yang sudah dikasihin ke gue dan bukan duit lo, jadi suka-suka gue mau nulis apa disini. Edisi kali ini mungkin tepatnya adalah edisi buntu. Kenapa? Karena gue nggak ada ide buat nulis apaan, akhirnya pilihan gue jatuh pada moment tadi siang, kira-kira jam 12. Gue nggak tahu pastinya, tapi itu adalah moment setelah gue nyelesaiin kuliah yang membosankan dengan nama mengerikan. Nggak usahlah gue sebut itu kuliah apaan, sejujurnya gue takut nyebutin nama mata kuliah itu dengan alasan takut dapet nilai jelek dari dosen. Well, kita loncatin ajalah part kuliah membosankan karena itu bukan topic yang mau gue bahas.    Siang tadi, gue sama beberapa temen gue (kalau gue diakuin sebagai temen, kalau nggak?) ngumpul di lantai satu fakultas gue. Who they are? Mereka adalah lukman, dea, heri, dan taufan. Oke

Yang Tak Kusadari

Curhatan Anak Kos : Edisi Yang Tak Kumengerti

   Hari itu,senin lalu. Kunaiki sebuah kereta. Aku baru sadar, kereta ini menjadi satu dengan perasaanku. Didalamnya kurasakan sesak yang tertahan. Aku dibawanya ke timur, menjauhi barat yang memberikanku senja. Sesuatu yang kukenali seperti telunjuk jari sendiri. Sayangnya harus ada kata 'tapi', senja itu menangkapku. Menangkap perhatianku. Kereta ini tak cukup daya untuk berlari menjauh. Sejenak kubuang muka pada manusia - manusia sepertiku, untuk 'tapi' selanjutnya aku kembali memandangnya. Aku tak tahan. Kupejamkan mataku dan merasakan angin membiusku kembali, menghembuskan ingatan tentang senja yang lalu.    Kubuka kembali mataku. Hidungku memanas hendak melelehkan es disekitarnya. Lagi, kutahan apa yang bisa kutahan, sampai aku tak bisa menahan dan tak tahu kapan akan memuntahkannya. Kuputuskan untuk membungkusnya kembali. Iya, kubungkus kembali kenangan itu, tentu saja dengan airmata yang menjadi paket pelengkap. Semuanya yang memberatkan langkahku. Semakin

Curhatan Anak Kos : Edisi Tragedi Rabu Malam

   Gue balik lagi nih setelah olah raga malam yang menghibur. Seperti yang gue tulis di judul atas, kali ini - tepatnya malam ini yang baru beberapa menit lalu terlewati, sebuah tragedi besar terjadi. Apa itu? stay terus dong di chanel ini -____- berasa kayak nonton acara gosip selebriti aja. Oke, kronologi kejadiannya adalah, tadi sehabis isya', gue dan mbak riri pergi cari makan. Kami makan nasi pecel lele di emperan jalan lama sambil ngobrol ngalor ngidul. Tapi santai, intinya bukan itu karena memang nggak ada intinya. Fine lanjut, kami pulang setelah perut kenyang. Setibanya di kos 11, kami terperanjat kaget - alah lebai banget *kibasin tangan*. Kami Kaget dengan K besar di awal kata Kaget. Bukan karena ada bom di kos 11, bukan juga ada alien spesies baru yag tiba-tiba muncul buat ngejemput gue pulang ke planet asal gue, Mercurichus Curious. Anak kamar belakang ngepel di malam hari. "Terus gue harus salto keliling surabaya sambil bilang WOW gitu?" nggak perlu. Dengan

Curhatan Anak Kos

   Oke, kira-kira udah satu tahun setengah gue jadi anak kos, dan di postingan sebelumnya udah gue jelasin perubahan hidup gue setelah menjadi anak kos. Sebenernya ada asiknya juga sih jadi anak kos, gue jadi bisa tidur sampe malem sambil ngegame tanpa harus dimarahin ibu gue atau bisa suka-suka gue nulis dan basket tanpa harus ketahuan ayahanda tercinta. Tapi yang jadi masalah sekarang adalah gue punya mak kos dan pelit. Oke, penderitaan pertama dimulai ketika gue harus pindah kos dari 38 ke 11. Pemilik kosnya sama, yang bikin beda, di 38 gue nggak harus ketemu tiap hari sama mak kos gue, yang artinya gue bisa bebas pulang malem, bebas ketawa setan yang super keras, bebas deh pokoknya. Semenjak pindah ke kos 11 ini hidup gue berubah. Awalnya nggak jadi masalah buat gue masalah mak kos yang sangat pelit air.    Disaat semua anak yang bernasib sama kayak gue (harus pindah kos) ngeluh karena nggak lagi bebas nguras air di bak mandi, gue enjoy aja. Karena gue punya teori yang mengata

For You Mom

Gambar
              I thank to you and i am grateful of having you. I am proud of you and i love you, really love you. :)

High-Resolution Self-Portrait by Curiosity Rover Arm Camera

Gambar
On Sol 84 (Oct. 31, 2012), NASA's Curiosity rover used the Mars Hand Lens Imager (MAHLI) to capture this set of 55 high-resolution images, which were stitched together to create this full-color self-portrait. The mosaic shows the rover at "Rocknest," the spot in Gale Crater where the mission's first scoop sampling took place. Four scoop scars can be seen in the regolith in front of the rover. The base of Gale Crater's 3-mile-high (5-kilometer) sedimentary mountain, Mount Sharp, rises on the right side of the frame. Mountains in the background to the left are the northern wall of Gale Crater. The Martian landscape appears inverted within the round, reflective ChemCam instrument at the top of the rover's mast. Self-portraits like this one document the state of the rover and allow mission engineers to track changes over time, such as dust accumulation and wheel wear. Due to its location on the end of the robotic arm, only MAHLI (among the ro