Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2023

The Curse

Imagining him hug me in the middle of loneliness night, it comforts me everytime, like, finding part of me that beg, i want him back to me, but no. The thing that i use to comfort myself is my imagination about him. It is the ideas of him that i create in my own mind. I want those nights we spend to listen to his mind, telling me this and that, and even if i already knew about it, i still love to listen the way he told me with that excitement. And i hate myself for being over analizing things. Somehow, i enjoyed while amigdala shuts, when i dont have to think about what causing 'it', how it could destroy me, what the future might be. I want just enjoy the moment and be happy. Possed an over analizing power is curse. That way brain consume too much from happiness. To prevent greater lost? fuck off, its not preventing, but sabotaging myself from happiness and it is worse than consuming drugs.

Kebebasan Semu dan Kesepian yang Nyata

Kita berusaha berdamai dengan sepi, setiap hari. Sembari pura-pura merayakan kebebasan. Dulu, saya yakin sekali bahwa saya tidak akan menikah dan untuk itu tidak berada di dalam suatu hubungan pun tidak menjadi masalah bagi saya. Saya yakin bahwa teman-teman yang bisa diajak ngobrol dan nongkrong saja cukup untuk menemani saya sampai tua, jika itu mungkin. Tetapi toh kala itu saya hanya berencana hidup sampai usia 27 tahun. Na'asnya hidup saya lebih dari itu. Sekarang di usia yang menginjak 30 tahun, saya sudah kehilangan beberapa teman yang dulunya saya kira akan terus menemani saya ngobrol dan nongkrong. Beberapa dari mereka menikah dan sibuk mengurus anak atau bekerja lebih giat karena ada orang lain yang ditanggungnya. Beberapa lainnya bekerja di tempat yang lebih jauh, tidak terkecuali saya yang pada akhirnya berpindah kota. Mengobati sepi itu, saya mencoba menjalin hubungan romansa, tetapi entah itu trauma lama yang belum terobati atau memang hanya keputusan bodoh, saya kerap