Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Meluaskan Makna Inklusi

Biasanya saya menuliskan kesedihan-kesedihan yang saya alami atau saya tangkap dari sekitar, kegundahan, kegelisahan...tapi kali ini saya ingin menuliskan hal baik. Saya masuk kuliah S1 pada tahun 2011. Saya pergi merantau ke Surabaya di salah satu kampus paling terkenal di Jawa Timur. Ibu-Bapak saya bangga karena anaknya masuk ke Unair, meski kalau ditanya jurusannya ternyata tidak keren-keren amat. Ilmu Politik. Wkkwk Saya ingat waktu itu, saya adalah mahasiswa dengan uang saku pas-pasan sehingga ngirit sekali untuk beli pulsa atau kuota. Suatu hari, saya diberitahu bahwa perpustakaan kami buka sampai malam. Ruang yang dibuka hanya layanan publik, tapi itu sangat membantu kami. Mereka buka layanan sampai jam 3 pagi, kami bisa membawa makanan dan minuman di sana, dan desain ruangannya sederhana, konsep lesehan di mana mahasiswa bebas untuk berbincang di sana. Saban hari setelahnya saya sering datang ke perpustakaan kampus sampai malam: baik untuk belajar atau untuk menyegarkan pikiran

Doa Pagi

 Saut suara toa dari serambi depan rumah dan sajadah yang kau bentangkan saat pagi masih malu datang dan malam beranjak tenggelam. Lalu, kau ketuk pintu kamarku tiga kali, memanggil namaku pelan Kudengar kembali suara dari toa di seberang rumah, seksama kudengar, apakah kau masih berdiri di sana memanggilku pelan dan memintaku mengirimkan doa dan derai air mata Kutanya Tuhan, bagaimana caranya melipat rapat jarak dengan doa? seperti partikel udara di pagi buta sebelum muai kembali menjelang siang. Oktober, 2022

Membayangkan Surga

 Barang kali, ada surga di ujung dunia, yang hangat seperti pelukanmu saat aku tak bisa tidur, lepas kubayangkan dunia Barang kali, ada surga di ujung dunia yang sejuk seperti doamu kala kucium tangan dan kau usap kepalaku sekali, sebelum beranjak Barang kali, ada surga di ujung dunia yang tenang seperti raut mukamu saat pergi di Kamis pagi setelah menyantap sekotak pepaya Barang kali, rasanya tak asin seperti rindu yang picu derai air mata, yang resap tanpa sengaja Di kepala ada ribuan 'barang kali' yang tak dipahami logika kecil manusia di hadapan semesta, dan kau salah satunya. Kita mengeja kehidupan seperti mengeja Qur'an saat malam lepas magrib atau pagi setelah subuh Bisakah sekali lagi, kau antar aku memahaminya? seperti saat kau bawa aku lahir ke dunia November, 2022