Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Tak Berhenti

Malam ini gelap memekat, seperti hendak merampas cahaya dari sumbernya. Tidak, dia hanya menghalangi mataku agar tidak menangkap cahaya. Dingin. Genap hampir enam bulan lamanya sejak aku mengantarkannya ke Bandara. Sejak itu pula kami terpisah beribu kilometer, untuk waktu yang lebih lama, dan mungkin akan lebih lama lagi. Malam ketika dia menelepon dari jarak sejauh itu, aku mendengar suaranya yang sungguh lelah, seperti melihatnya dipangkuanku terlelap sambil menggenggam tanganku. Dia berbicara secukupnya tentang aktivitasnya, kudengarkan dengan seksama sembari memvisualkannya di pikiranku. Hampir setiap hari dia meneleponku, kami mencari waktu yang tepat, seolah waktu juga tak bersahabat setelah jarak yang memuai, melebar, dan memanjang. Semakin hari semakin sulit, dan komunikasi jarak jauh tersebut kian jarang, kian singkat. Aku hafal laki-laki yang telah bersama selama bertahun-tahun lamanya. Sikapnya yang selalu dingin, tapi entah mengapa menjadi lebih dingin. Lantas, darima