Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Teruntuk Kamu, Satu Lebih Tujuh

Teruntuk kamu, tepat satu tahun dan tujun bulan, aku mulai mengenalmu. Baju merah bergaris, raut mukamu serius. Aku duduk di anak tangga yang hanya berjumlah tiga, mendengar kamu dan teman-temanmu saling bicara. Aku tak mengerti bahasan itu, aku bukan bagian. Kamu datang berkenalan, sebatas basa-basi untuk menjadi teman. Tak satupun dari kita tahu, dari sanalah semua bermula … mungkin.    Candaan teman-temanmu, sikap anehmu … dan kutahu saat itu kamu mencoba. Pesan pertama darimu, ucapan terima kasih karena telah datang dan membantu. Baiklah, mari kita coba. Perjanjian yang tertunda, waktu yang terbuang untuk menunggu, sikap acuh dan egoisku … apa aku mengecewakanmu? Saat itu kita tahu, percobaan kita tak bisa berlanjut … dan kamu hilang, aku hilang. Labolatorium itu kosong, tak menyisakan siapapun.    Tujuh bulan lalu, tak kutahu apa yang membawamu kembali pada percobaan ini. Aku tahu betul, masih ada yang menahan kita di belakang. Tidakkah ini terlalu memaksa? Tidakku y