Hujan Di Bulan Tiga

Hujan di bulan tiga,
bulir air berserakan di kaca.
Sesekali angin mendesis pelan,
sesekali kencang tak tertahan.

Mata-mata bercermin,
diam tak bergeming.
Kemudian Hujan dan hujan,
banyak kalimat tak tertahan.

Terakhir hanya beku.
Dingin dan perlahan mencair,
seperti awan yang mengelabu,
dan air-air yang tergelincir

Bulan tiga kala itu, senja menghilang.

( 22 Maret 2015, 00:06)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Menuju Stasiun

Suara Angin Lewat

Kebebasan Semu dan Kesepian yang Nyata