Curhatan Anak Kos : Edisi Membingungkan

Seperti apa aku?
Lalu seperti apa kamu?
Aku mendiskripsikan diriku lewat dirimu? apa yang sama dari aku dan kamu, lalu apa yang berbeda dari aku dan kamu. Ini membingungkan. Aku sedang sakit, tapi tak terasa. Kamu bilang aku keras kepala, lalu kuadu kepalaku dengan tembok. Aku berjudi, "Mana dahulu yang akan hancur?" baik tembok maupun kepalaku sama-sama diam, kemudian sekeliling berputar. Ternyata kamu salah, masih ada yang lebih keras dari kepalaku. Kepalaku berdenyut.

Hari ini, ada yang bilang aku bodoh. Aku bersikeras aku tidak bodoh. Tapi dimana kecerdasanku ketika membenturkan kepalaku ke tembok hanya untuk membuktikan kamu salah? lalu apa aku benar-benar bodoh? sebodoh apa aku hingga masih mengingat jelas setiap detail yang kamu katakan?

Aku melihat film, judulnya perahu kertas. Di dalamnya, ada tokoh kugy yang pernah memendam perasaan ke keenan. kugy bilang, "Sepuluh atau dua puluh tahun lagi, aku nggak mau ngerasain sakit yang sama," kira-kira seperti itu. Keadaan nggak pernah mungkin untuk mereka bersatu, tapi di akhir cerita meraka bersatu. Sekali lagi tapi, itu hanya film yang diangkat dari novel. Aku mungkin nggak berharap bisa berakhir seperti kugy. Tapi aku berharap, masalalu kita terselesaikan, bukan hanya berakhir tanpa penyelesaian kosong.

Di masa depan, aku nggak mau ngerasain sakit ketika harus ketemu kamu. Di masa depan, aku juga nggak mau kita bertingkah seolah tak mengenal satu sama lain. Bisakah kita ?

Aku tidak ingin menangis, tapi selalu ada banyak yang datang ketika satu masalah itu datang, termasuk kamu salah satunya. Tapi aku tidak menangis. Sama sekali tidak, tapi aku berharap bisa menangis. Terlalu konyol, tak pernah masuk akal. Serasa otakku tercecer, hingga ada ruang kosong di kepala. Aku benci hal-hal semacam itu. kutanya kamu, Apa semua ini masuk akal ? Apa aku bodoh memikirkan hal - hal semacam ini ? aku benci. Aku tidak main-main, aku benci hal-hal seperti ini. Hal-hal yang membuatku bodoh, tolol. sampah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Menuju Stasiun

Suara Angin Lewat

Sesekali Dalam Sehari