Curhatan Anak Kos : Edisi Mesin Waktu

   Semalaman aku begadang menonton anime yang berjudul Clannad, aku teringat seseorang yang hampir dua tahun lalu pergi. Aku baru ingat ini adalah bulan maret. Bulan kenangan sekaligus bulan terakhirnya. Aku kembali menulis diary seperti waktu dulu, dan berharap dia akan datang mengambil buku diary itu kemudian menuliskan sesuatu di dalamnya. Kupikir itu terlalu mustahil, tapi kadang aku percaya dia akan datang, meskipun sekedar di dalam mimpi.

   Entahlah, akhir - akhir ini aku terpikir untuk menemukan sebuah mesin yang bisa membawaku kembali ke masa yang kuinginkan. Mungkin kepada masa 13 atau 14 tahun lalu. Masa dimana aku mengenal seseorang di sebuah Rumah Monster untuk 4 hari. 4 hari yang singkat namun panjang. Ya, kenangannya berlangsung panjang hingga saat ini. Aku mungkin lupa wajahnya, tapi perasaan waktu itu masih terkenang hingga kini. Atau setidaknya aku ingin kembali ke moment 2 tahun lalu. Setidaknya aku tidak terlalu banyak merasa kesepian. Mungkin aneh, aku selalu meyakinkan diriku sendiri, "I have nothing then why do i worry to lose a thing?" itu yang selalu kuucapkan. Itu membuatku sedikit tenang, kadang. Lebih sering merasa sendiri, lebih sering merasa ditinggalkan, lebih sering merasa ketakutan untuk kehilangan yang lainnya, lalu lebih sering ingin menghilang.

   Jika mesin itu ada, aku akan mengulang moment itu. Mungkin sekali seumur hidupku cukup. Untuk berkata, "Jangan pergi sebelum aku," atau mungkin "tinggallah di sini sementara waktu," dan mungkin saja "Aku menyayangimu," mungkin itu cukup. Jika mesin waktu benar - benar tercipta, aku ingin memberikan selimutku kepada anak kecil yang hampir 14 tahun lalu memberiku beberapa buah pisang susu, dan mungkin menyanyikannya sebuah lagu selamat tidur. Aku ingin berada di sebuah tempat di dekat anak remaja berusia 18 tahun untuk mendengarkan cerita dan merawatnya.

   Aku terlalu banyak berandai andai. Pada masa yang tepat mungkin aku akan bertemu dengan mereka, mungkin juga tidak. Mungkin kami akan bertemu dan saling lupa. Apa ingatanku masih aka berfungsi di alam setelah ini? Apa dia masih mengingatku? Aku harap, semua masih sama seperti saat kami terakhir bertemu. Selamat bermimpi panjang kawan - kawan. :')

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Menuju Stasiun

Sesekali Dalam Sehari

Suara Angin Lewat