Get Back To Life

 Belakangan, aku sadar bahwa diriku tidak sedang baik-baik saja. Aku mulai sering merasa sendiri, sering merasa amat sedih, dan sering kebingungan bagaimana melewati hal-hal buruk yang terjadi padaku. Jadi, kutarik mundur ke belakang, apa yang mulai membuatku seperti ini? Aku ingin menyelamatkan diriku sendiri.

Mungkin jauh lebih lama dari yang dapat kujelaskan, jauh lebih lama dari yang dapat kuperbaiki, tapi aku sadar keadaanku memburuk sejak aku memutuskan untuk pindah kos. Awalnya, segalanya terasa menyenangkan. Aku punya kebebasan yang tak kumiliki sebelumnya. Lama-lama aku sadar bahwa aku mulai membatasi interaksi dengan orang lain. Aku tak lagi bicara, selain hanya pada teman kantorku. Tak ada yang benar-benar kulihat dari dunia di luarku, selain jalan menuju kantor, jalanan yang sama yang kulewati setiap hari. Maka, kutemukan diriku terjebak pada rutinitas. Seperti robot yang telah di-set untuk berangkat dan pulang kerja. Bahkan, hal simple seperti makan, di mana setidaknya orang biasa berinteraksi dengan manusia di luar diri dan kelompoknya, dengan hadirnya ojek online yang mengantar makanan, komunikasi tereduksi. Maka, kutemukan diriku, lagi-lagi, menjadi kagok berhadapan dengan orang lain di luar diriku dan kelompokku. Rasa canggung dan tidak nyaman berada di sekitar orang baru justru semakin menjadi.

Hari ini, kuajak diriku sendiri pergi: Sesiangan, aku mencari rak buku yang affordable dan harga terjangkau. Lalu, kuajak diriku berbelanja, makan baso do tempat, membeli otak-otak ikan, lalu memberi makan makan kucing-kucing liar di jalan. Pikiranku menjadi lebih tenang, dan aku pulang seolah menjadi diriku yang baru. Aku menjadi sedikit hidup kembali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Menuju Stasiun

Suara Angin Lewat

Sesekali Dalam Sehari