Ruang Dengan Ventilasi

Kubiarkan ventilasi terbuka
Membiarkan udara menyelinap masuk
Agar ruang tak jadi hampa
Terlampau dingin hingga menusuk

Mengapa tak kunyalakan lilin saja?
Api bisa menyala dengan sedikit udara
Lantas gelap menyingkir, menepi
Teranglah ruang meski sepi

Tak terpikir angin membututi
semena-mena masuk dengan gaduh
Apa begini rasanya hidup kembali
Setelah sekian lama berjarak dan menjauh

Kau datang dengan berisik
Memenjarakan sepi pada tempatnya
Kau yang buat api menyala meski sepercik
Kau pikir aku suka?

Nyatanya iya,
dan entah apa lagi yang kau buat nanti
Hei, tidakkah kau merasa?
Suatu saat kita harus berhenti

Ya, berhenti seperti ini
Seperti anak kecil dengan gulali,
dan mulailah mengerti
Sisi-sisi tak manis dalam diri

Bojonegoro, 8 September 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Menuju Stasiun

Suara Angin Lewat

Kebebasan Semu dan Kesepian yang Nyata