Kata - Rasa - Kita

   Halo, sudah lama rasanya. Hari ini aku kembali melanjutkan novel yang sudah terbengkalai sejak lama. Sedikit demi sedikit harus dicicil, supaya kembali terbiasa menulis, supaya cepat selesai dan cepat dinikmati hasilnya. Aku menyadari satu hal, menulis bukan saja menggoreskan pena di atas kertas, bukan saja menekan-nekan keyboard laptop, tapi juga memindahkan sebagian dari dirimu. Jika novelku adalah lagu, maka genrenya adalah mellow. Ya, aku banyak menangis saat menulisnya. Aku banyak menghabiskan tissue untuk itu, dan mungkin raditnya dika tertawa terbahak-bahak saat menulis novelnya, saat mengisi blognya, mungkin dewi lestari juga menangis saat menuliskan percintaan kugy, mungkin dee juga merasa aneh atau bahkan melakukan keanehan yang sama seperti yang dilakukan kugy, mungkin paul coelho juga menempuh satu ujian berat dalam hidupnya hingga menghasilkan kata-kata bijaksana dalam tulisannya. Mereka sukses mempermainkan emosiku, membawaku tertawa, menangis, tersenyum, jatuh cinta dan banyak hal lainnya saat aku membaca itu, karena mereka tidak sekedar menulis. Karena mereka membunyikannya dan menyelipkan perasa tajam disetiap kata.

   Ada yang bilang, penulis hanyalah orang yang pintar mengarang cerita dan memainkan perasaan orang lain lewat tulisannya. Ya, aku setuju, tapi jangan ada kata 'Hanya', karena penulis bukan hanya menuliskan. Jika kau adalah pembaca yang pintar, maka ambil setidaknya satu nilai moral ataupun pengetahuan yang ingin penulis coba sampaikan. Ketahuilah bahwa setiap novel tidak pernah berbunyi tapi kosong. Bagaimana pembaca mengambil pembelajaran dari novel yang dia baca saja.

   Aku tidak jenuh menulis karena aku tidak menulis untuk yang lain. Aku menulis untukku sendiri, untuk membagi apa yang perlu kubagi. Bagiku menulis adalah tempat dimana aku bisa melampiaskan diri. Aku bukan penyair atau orang yang terlahir dengan berjuta kata roman, kemampuan kombinasi dan analogi yang indah, aku belajar menjadi seperti mereka tapi aku tidak ingin dibelengu oleh mainstreamis yang ada. Hari inipun aku tidak tahu apa yang kutulis di blog ini, tapi biarlah menjadi pengisi yang kosong. Selamat membaca. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjalanan Menuju Stasiun

Suara Angin Lewat

Sesekali Dalam Sehari