"Genk Cacad" : 3. Pengungkapan Identitas
Gerimis di daerah Surabaya dan sekitarnya. Hawa dingin menyeruak, menggelitik tulang dan rusuk. Suatu momen sakral yang seharusnya kulakukan adalah meringkuk di kasur dengan guling yang lengket di badan … tapi tidak untuk sore ini. Aku menghabiskan sore bersama Sono dan Taufan duduk di kantin. Aku merasa jengkel. Akhirnya datang juga. Segelas jus strawberry encer dan nasi sambel udang yang akan menemaniku merelakan ritual sakral. Sebenarnya, aku sungguh ingin bermesraan dengan bantal, guling dan kasur, tapi aku tak berdaya. Mereka mengancam tidak akan mensupply amunisi (baca : anime). Kami membicarakan anime berjudul Chuunibyou lagi. Kali ini yang diberikan Sono adalah edisi istimewa. Sebenarnya, aku sendiri tidak tahu di mana letak keistimewaannya, dan lagi bukan pembicaraan kami bertiga, hanya aku dan Sono. Lebih tepatnya, Taufan hanya datang menemani kami. Dia lebih seperti pengasuh, mengawasi kalau saja kami tiba-tiba bertindak memalukan. Mungkin saja Taufan tahu kalau Sono a...