Meluaskan Makna Inklusi
Biasanya saya menuliskan kesedihan-kesedihan yang saya alami atau saya tangkap dari sekitar, kegundahan, kegelisahan...tapi kali ini saya ingin menuliskan hal baik. Saya masuk kuliah S1 pada tahun 2011. Saya pergi merantau ke Surabaya di salah satu kampus paling terkenal di Jawa Timur. Ibu-Bapak saya bangga karena anaknya masuk ke Unair, meski kalau ditanya jurusannya ternyata tidak keren-keren amat. Ilmu Politik. Wkkwk Saya ingat waktu itu, saya adalah mahasiswa dengan uang saku pas-pasan sehingga ngirit sekali untuk beli pulsa atau kuota. Suatu hari, saya diberitahu bahwa perpustakaan kami buka sampai malam. Ruang yang dibuka hanya layanan publik, tapi itu sangat membantu kami. Mereka buka layanan sampai jam 3 pagi, kami bisa membawa makanan dan minuman di sana, dan desain ruangannya sederhana, konsep lesehan di mana mahasiswa bebas untuk berbincang di sana. Saban hari setelahnya saya sering datang ke perpustakaan kampus sampai malam: baik untuk belajar atau untuk menyegarkan pikiran...