Mengekspresikan Emosi
Pernah tidak kita merasa 'sungkan' atau justru 'lebay' ketika menerima pujian? Sejujurnya, itu yang kurasakan, meski kadang di dalam hati ada rasa senang juga, tapi sering tidak tahu bagaimana harus bersikap ketika dipuji. Saya sepertinya hampir tidak pernah menerima pujian dari orang tua ketika kecil, meski saya tahu bahwa di belakang saya, bapak atau almarhum ibu memuji anak-anaknya. Jadi, agak aneh bagi saya ketika kemudian saya menerima pujian, doa, atau apa saja. Di keluarga kami, emosi hampir jarang diekspresikan secara luwes, kecuali amarah yang memuncak, baik itu dengan menangis atau marah-marah. Itu pun hanya orang tua yang punya privilese mengekspresikan rasa marah. Anak-anak hanya mengekspresikan rasa marah jika sedang berantem antar saudara. Jadi, saya juga tidak tahu sesungguhnya bagaimana mengekspresikan rasa senang di dalam rumah, atau membagikan kekecewaan melalui komunikasi yang baik. Ketika ulang tahun, setelah memberikan nasi kuning kepada teman-teman...